Sunday 19 January 2014

What I Want You to Know Before We Get Married

Assalamualaikum.

Dear you. 
I really hope you choose me to be your wife for the cause of Allah
Yes, emotional influence is not deniable here
We both feel it
And may Allah protect us from satanic whisper
May He protect us before and after marriage
until we reach the Hereafter

There are a lot of things I want you to know
I won't force you to memorize them
but sure we will be tested after this
There's no pointer or credit hours
but there is reward from Allah if we successfully pass it

I want you to know
that I am not from a rich family
I wouldn't be a heiress to my parents' properties
So do my siblings
but I dare say
I own LOVE
in which I have been spending a lot for the people around me
and I dare say
I still have more for you
insha Allah, it wouldn't be depleted, as long as Allah wills
And if Allah wills, our children would inherit it, so do our grandchild... 
insha Allah, the love would flow until Jannah
I own KNOWLEDGE
as my weapon to face the world
And I really wanna share them with you
so we would face the world together
in the right path, in the cause of Allah, maturely
We would teach our generation
so all of us would become a part of the greatest Ummah

LOVE and KNOWLEDGE
have made up a 'me' that you know
a 'me' that would always laugh and smile
a 'me' that would be so serious 

*sape ntah you tuh. hemmm


Friday 17 January 2014

The Best Boyfriend - Bukan Semua Orang Ada

Assalamualaikum.

Semalam call rumah, lepas dah dekat dua minggu tak dapat nak menelefon. I talked to my dad.

Dad: Ada cerita nak cerita tak?

Me: Huh... cerita apa benda... biasa-biasa je, tak de apa yang luar biasa pun yang nak cerita... (pengeboman dah lama lepas dan dah cerita pun haritu)

Dad: Holoh... cerita orang muda-muda... takkan tak dok...

Me: (terguling atas lantai tergelak kuat, kesian kucing tengah tidur habih terjaga) Hoo... gossip ke?

Yes, we are that. I don't do that kind of 'gossiping' with my mum because my mum is kinda quiet.

Sejak sekolah lagi memang dengan daddy la...
"Dad, someone has been keeping his eye on me.." "Who's that someone? Guy? Girl? Budak mana dia? Terengganu? Kelantan? KL?" [Masa MRSM dulu]
"Dad, there is this guy trying to tell me that he likes me, what to do..." "Oh... buat ngok je. You're only 17... perjalanan jauh lagi..." [Masa first year medicine]
"Dad, tell you what? Someone is trying to invade my personal space... he has been doing this and that..." "Ohh really? I think he is into you hahaha..." [4th year medicine]
Scarily, this boyfriend said something to me during the summer break months ago:
"If someone ask for your hand (to get married), so jalan je lah eh. Kahwin la."
Thinking he was kidding, I laugh out loud, but he kept his serious face.
Okay. Daddy wasn't kidding. I looked at my mum. She nodded her head, agreeing upon daddy's statement.

Nasib baik belum jumpa soul partner lagi haha, tengah berusaha mencari la ni dengan bantuan senior. Kalau dah ada rasanya dah kahwin sekarang kot. Tapi kadang-kadang terlupa yang kita ni tengah mencari, dan teruskan hidup macam tak ada apa-apa terjadi.

Boyfriend yang seperti daddy, bukan semua orang ada. Sepertimana saya tak dapat bergirlfriend dengan mummy, sebab mummy bukan jenis banyak cakap, anak dara dia ni mulut banyak gelak pun banyak, ada ramai lagi orang yang tak ada daddy boyfriend. Dan ada yang tak dapat girlfriend and boyfriend pun. Ada yang lagi bernasib baik, they have both boyfriend and girlfriend.

Penting ke ada ayah yang boleh jadi boyfriend ni?

Yes. Basically because we have emotional tank, which act like a fuel tank, made ourselves operable emotionally, stable. Tangki nih nak kena isi selalu. Kena penuh, takleh tinggal separuh ke suku ke. Penuh. Sebab kalau tak penuh kita takkan dapat stabilkan emosi kita.

Siapa yang bertanggungjawab ke atas emotional tank ni?

Parents.

And for daughters, they need their fathers to fill and refill the tank all the time. Kalau ayah buat tak tau dengan keperluan emosi anak dara dia, maka anak dara tu akan mula cari lelaki lain untuk isi tangki dia. Then that is how all gejala sosial berlaku.

Kenapa ayah? Bukan mak? Kenapa lelaki yang kena isi, bukan perempuan?

Sebab opposite gender kot. Both daughter and son need both mom and dad to fill the tank. Tapi biasanya ayah kena banyak isi untuk anak dara dan mak banyak kena isi untuk anak teruna.

Alhamdulillah. I got a boyfriend. Sekarang ni nak kena cari the best boyfriend untuk my daughters.

Bukan semua orang ada ayah yang baik. Saya ada kawan yang susah nak berkawan baik dengan ayah dia. So macam mana tu? Kesian la.


 
 
 

Wednesday 1 January 2014

Crush- Is He The Right One? Or Is He My Emotional Imagination?

Assalamualaikum.

Permasalahan yang agak besar pada usia sebelum kahwin dan sebelum yakin dan pasti tentang calon pasangan (sebab tukang tulis memang tengah single-mingle and available but not randomly available, so kena bercakap benda yang 'sesswwai' dengan umur beliau la kan):
Orang minat kita, kita minat orang



Yes. Itu boleh berlaku. Tak mustahil. Boleh jadi saya sebagai perempuan jatuh sayang dan suka pada seorang lelaki, dan begitu juga lelaki tersebut. Fitrah beb. Allah kurniakan kita semua fitrah sayang-menyayangi. Itu fitrah, tak berdosa, cuma berdosa bila ia ditunaikan/diselesaikan/dibayar dengan cara yang tidak halal. Tak salah untuk merasakan fitrah tersebut. Bergantung kepada bagaimana kita menguruskan fitrah itu.

Dan benda itu tengah terjadi pun. (bahkan selalu terjadi)

Kenapa ia terjadi?

Nombor satu, fitrah.
Nombor dua, syaitan menggoda.

Kalau nak terangkan tentang fitrah, haruslah panjang lebar dan besar pulak penerangannya.


Apecer senarnye?

I have never ever notice the presence of this guy in here, until this semester. Because he is a senpai, kena repeat sem (for whatever causes only he and Allah knows, that's not for me to know). It happens (Allah nak uji diri masing-masing) that we are in the same group for this semester. And the rest is history.

Bagaimana hendak menyelesaikan masalah ini, (sedangkan dalam entri terdahulu saya ada cerita yang saya ada buat move and yes, the move is for someone else not this guy who suddenly emerged into the story)?

1. ignore. yes, this is exactly what I do. Apa yang saya boleh buat untuk meraih keredhaan Allah hanyalah ignore segala bisikan-bisikan nakal yang kadang menggoda hati untuk open up for him. Ohoh. That is not an option.
Jangan langgar batas-batas yang Allah buat supaya tak terjadi perkara yang kita tak nak nanti, sooner or later-my dad
2. wait and see. Because I have already made some move before, so jangan musnahkan sesuatu yang kita buat untuk membina sesuatu yang menuju keredhaan Allah dengan emosi kita yang selalunya dilambung-lambung oleh syaitan ni. Mintalah kepada Allah supaya menjaga hati.

Okey, itu ceritanya saya punya part.

Bagaimana mereka yang memang diduga dengan benda yang sama? Diminati orang dan turut meminati? Suka dia?

Sebagai seorang yang sudah banyak kali diuji dengan benda yang sama, saya nasihatkan anda ignore je dulu benda tu. Ya, memang ia sangat membuai perasaan, membuat kita senyum sendiri walaupun tengah tidur atau dalam bilik air... tapi kita tak boleh guna perasaan sebagai kemudi menentukan hala tuju masa depan kita. Emosi tak kekal, boleh berubah. Bukan semestinya bermakna kita kena kahwin dengan perancangan keluarga. Boleh pilih. (Saya pun bapak tak nak carikan bakal suami tau, dia suruh cari sendiri dulu kawan sekelas huih), tapi kena tahu pilih la (dalam bab tahu pilih ni, bapak saya dah didik kami bagaimana nak menentukan kriteria yang bagus utk seorang lelaki). Dalam hati mau kira.

Bila dah sampai masanya, orang yang betul akan datang bersalam dengan bapak anda (sebelum bersalam dan cium dahi anda), wahai perempuan-perempuan sekalian yang disayangi. Doa itu penting, minta Allah hadirkan bakal imam (euw geli sikit guna perkataan ni) yang terbaik untuk diri, agama, keluarga anda dan kesudahan hidup anda di dunia dan akhirat.

Macam mana kalau orang tu memang betul suka kat kita, kak? Tapi dia tak cakap pun yang dia serius nak memperisterikan kita?

Itu maksudnya dia masih ada doubt (ragu-ragu). Ragu dengan dirinya sendiri, atau kita. Ada yang takut kita reject dia, ada yang takut kewangan tak stabil, ada yang takut kena tendang dengan bapak kita, atau takut kalau mak dia membebel...

"Tak habih belajar lagi dah menggatal nak kawin!"

Oh, mom. Please understand, benda ni fitrah ciptaan Allah yang kita tak boleh ubah sebab kita makhluk yang serba lemah.

Tapi ni bukan mak saya la.

Kalau dapat dibantu (dengan khidmat orang tengah) supaya orang tu yakin untuk meluahkan hasrat memperisterikan kita, maka silakan, asal tidak melanggar batas syariat.

Okey tak, adik-adik? Kawan-kawan? Saudari-saudari seIslamku?
 
oke, yang ni JANGAN DIPERCAYA kalau tak kacau jiwa dibuatnya! syaitan akan masuk mengacau jiwa halus dan lembutmu ituh. tak ada dalam mana-mana dalil Quran, Sunnah, Ijma' Sahabat dan Qias pun benda ni. 

Kesimpulan: Yes, a crush is only our emotional imagination in which we will try to prove to ourselves that he is the one. -.- 

Tuesday 31 December 2013

Respect You and Respect Me

Assalamualaikum.

Sudah lama tidak mengepos ke dalam blog yang bertema-ala-pra-perkahwinan ni.

I never mean to post any entry upon the new year eve. Ahah. Never. I don't celebrate new year, any new year. Sambutan tahun baru ialah manifestasi akidah orang yang menyembah dewa matahari masa zaman romawi dulu, you know?
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. (Al-Kaafirun)
Saya menaip sambil cuba ignore keserabutan panggilan talipon yang dibuat oleh arab mana entah ni, nombor talipon ni hanya diguna untuk internet sahaja maka mustahil benor la ada kawan yang nak menalipon kat sini...

One of the most important thing in a marriage, tak kira you and your spouse are of which colours, pink ke, kuning langsat, coklat muda, coklat tua... putih melepak ala tepung gomak... is the RESPECT.

Point Pertama

Semasa kecik saya selalu mendengar satu frasa yang berbunyi...
Hormati diri anda sebelum orang lain menghormati kamu.
Maka saya bertaklid buta je la dengan frasa tu, tak faham apa-apa langsung. Dah la abah saya pun selalu sebut benda tu, lagi la saya percaya benda tu bulat-bulat walaupun saya tak faham langsung apa benda nya.

However, as I grew up, (tumbesaran dah berhenti sekarang sebab dah melebihi 18 tahun kecuali kalau ada usaha makan lebih sikit which I hope I don't) saya mula faham perkara itu dan lebih-lebih mempercayainya.

Sebab?

We are what we think we are. Kita rasa kita bodoh, yes, that is exactly what we are. Kita rasa kita bijak, yes, that is exactly what we are. (Tapi lain ceritanya untuk orang yang tak bijak tapi bercakap besar untuk nampak pandai). Kita rasa kita cantik, ye, kita memang cantik.

What we think we are, actually generate the perception of others toward us.
Apa yang kita fikir tentang diri kita, itu la yang sebenarnya orang fikir pasal kita.

Kita rasa kita sayang diri kita disebabkan pencapaian yang kita ada, yes, orang akan suka kita.

Try looking at the happy people, yang selalu senyum dan gembira. Ask them. Do they ever try to make people love them? Do they go around and force people to love them? Or do they really accomplish things so hardly to make people like them?

No. Orang yang gembira tak pernah buat sesuatu sebab nak orang lain sukakan dia. He does things to make himself happy.

Kesimpulannya pada Point Pertama ni: please, rasa sayang dengan diri anda. Jangan benci diri anda. Kalau awak rasa awak tak cantik, try to make yourself beautiful. Tanya la si Encik Google (dia la dr, dia la chef, dia la perunding imej) macam mana nak jadi cantik (asalkan dalam batasan Islam la). Kalau rasa tak bijak, usaha lagi. Pergi berkawan dengan Prof Dr Muhaya kat Facebook. Buat apa ada Facebook tapi duk update status sedih-sedih takde orang nak kawan dengan kita la apa la... itu makes people withdraw from you, far away.

HARUS DIINGAT, TIDAK ADA RUANG BUAT MANUSIA YANG SELALU BERSEDIH DI ATAS DUNIA INI. DUNIA MAHU ORANG YANG GEMBIRA

Macam mana nak sayang diri sendiri? Banyakkan aktiviti pencapaian diri. Bina keyakinan diri. Start dari perkara yang kecil-kecil. Take part in some events, try jadi emcee. Of course, haruslah menggeletar kaki dan lutut memegang mikrofon tapi it's all gonna be okay. Orang yang sayang diri sendiri ialah orang yang yakin dengan dirinya.

Point Kedua

Bila kita sayang diri kita, what effect does it make to us and our spouse?

Keyakinan diri kita terhadap diri kita akan buat pasangan kita yakin terhadap kita, sayang kepada kita.

Remember this formula:
kita adalah apa yang kita fikirkan, apa yang kita rasakan tentang diri kita
Kita sebenarnya bagi persepsi kepada orang lain tentang diri kita secara tak sedar.

Saya sayang dengan diri saya, saya rasa saya patut disayangi. Saya rasa saya cantik. Saya bijak. (Ini bukan riya' tau). Jadi apa yang saya rasa itu terbina dalam jiwa saya, dan terserlah pada penampilan, personaliti dan tingkah laku saya. Jadi apa yang terserlah pada diri saya itu, membina persepsi pasangan saya terhadap diri saya. Dia tahu saya sayang diri saya dan saya rasa saya layak disayangi, so dia pun akan generate rasa kasih sayang dan tanggungjawab untuk menyayangi saya sebagai pasangannya.

Kalaulah ada seorang manusia bernama Jenab ni... (maap kepada Jenab-Jenab di luar sana kalau tersama nama pulak kan).

Jenab ni rasa dia gemuk, hodoh pulak tu. Banyak jerawat. Sekolah pun tak de la tinggi mana. Kerja warung Cik Timah Janda Kaya je. Satu hari, ada la sorang jejaka ni (baru pindah kat kawasan situ) datang bersarapan dekat warung CIk Timah Janda Kaya ni. Jenab rasa suka sangat kat jejaka tampan ni. Tapi si jejaka ni langsung tak pandang Jenab. Kesian Jenab.

Dah Jenab yang bina persepsi jejaka tampan itu tentang dirinya bahawa dia tak cantik, dia tak layak disayangi, tak bijak... memang la jejaka tampan itu tak tertarik...

Kesimpulan Point Kedua: Ubahlah persepsi kita terhadap diri sendiri. Dan proses nak bina keyakinan ni bukannya makan masa sehari dua, bukan setahun dua... tapi berbelas tahun. It happens to me, to my family members.

Dengan keyakinan yang kita ada dalam diri, maka pasangan kita akan turut yakin terhadap kita.

Okey la. Saya ni bercakap macam dah 50 tahun kahwin ni.

Bye.



Wednesday 6 November 2013

Khayalan Sepanjang Jalan

Assalamualaikum.

Don't know why. Hari ni asyik berkhayal je.

Nak mencurah la kat sini.

Dari hospital ke Metro (supermarket kat sini) asyik terkenang sebab nampak orang yang ada rupa macam dia sikit.

Dah balik dari Metro lalu universiti khayal lagi dalam perjalanan ke rumah.

Manusia. Bila dah hilang baru nak rasa rindu.

Dulu bagai kena bom pun tak nak mengaku.

Semoga Allah mudahkan urusan ini. Amin!

Monday 21 October 2013

Putus Tunang

Assalamualaikum.

Hmm. Bukan saya yang putus tunang. Tunang pun belum lagi.

Saya tak pernah menjangkakan ada ahli keluarga saya yang akan mengalami putus tunang ni.

Nak cerita pengalaman sebagai adik kepada seorang lelaki yang pernah putus tunang.

Saya ada abang. Abang saya umur pertengahan 2o-an. Dia pernah putus tunang. Dia putus tunang atas sebab-sebab tertentu, yang boleh disimpulkan sebagai orang ketiga dan salah diri masing-masing.

Selepas peristiwa putus tunang itu, saya ada la dapat kesempatan bercakap dengan ayah saudara saya yang sebelah bapak. Dia ada bagitahu, atuk kitorang iaitu ayah dia, amat menitikberatkan bab pergaulan lelaki dan perempuan. So siapa yang langgar peraturan tu, hilang la berkatnya.

Hmm. Kat sini atuk saya tak boleh bagi keberkatan pun. Berkat itu dari Allah. Kenapa kitorang kena jaga pergaulan, bukan sebab atuk saya larang, tapi sebab Allah yang larang daripada bergaul bebas antara lelaki dan perempuan yang bukan muhrim.

Hehe. Sama la macam satu benda ni. Abah saya kata keturunan dia PANTANG which means JANGAN pergi tengok konsert-konsert retis. Tak kira la artis yang lagha ke, artis nasyid ke... Kpop apa lagi kan... Abah marah pergi tengok konsert. Nak nyanyi kat rumah je. Bagi saya kami tak boleh buat benda tu bukan sebab larangan keturunan. Tapi sebab benda-benda macam tu boleh menimbulkan fitnah dan menjurus kepada benda yang tak diredhai Allah.

Buat apa hidup untuk memuaskan nafsu sendiri? Hidup ni untuk cari redha Allah kan.

Okei.

Lepas abang besar kembali single, dia agak kecewa sampai ajak saya balik Sabah pergi panjat Gunung Kinabalu. So saya cakap jooommm gi naik gunung!! Nak tengok nampak tak rumah nenek dari atas gunung tuh.

He learnt a big lesson. Dan abang saya menjadi lebih dewasa (dan tua..?) lepas dia return single. Heheh.

Dan perempuan sekalian: Kalau kita bertunang, jangan la duk layan lelaki lain, bukan nak tunggu time kahwin je baru nak jaga pergaulan. Kena mula dari awal, sejak kita sedar kita ni perempuan. Tak kira la jauh mana pun kita dengan tunang kita tu. Kan jadi apa-apa menyusahkan dan memalukan mak ayah. Dan kalau kita bertunang dan berkahwin, tolong jangan 'rampas' lelaki yang bernama tunang kita itu dari keluarga dia. Ingatkan tunang kita itu supaya jangan lupa adik-beradik dia, terutamanya adik-adik perempuan dia. Jangan bagi dia lupa parents dia.

Jangan jaga pergaulan hanya sebab nak jaga hati orang (tunang, mak ayah tunang, mak ayah kita). Jagalah pergaulan sebab Allah yang suruh.

Semoga kita dijauhkan dari pengharapan terhadap redha manusia, dan smeoga diteguhkan hati untuk mencari hanya keredhaan Allah.

Selamat bertunang kepada mereka yang nak bertunang. Dan selamat berkahwin juga.

Sunday 20 October 2013

Reversed Psychology

Assalamualaikum.

Saya masih dalam mood lagu halau ayam.

The hope is there, so I let the positivity conquer my mind.

Abah saya pernah cerita, ada seorang perempuan yang kata macam ni bila seorang lelaki ni datang ask for her hand,
"Saya nak lelaki yang boleh jaga saya seperti mana ayah saya jaga saya."
Meooww... kalau ayah dia tu Mr Bryan Mills aka Liam Neeson dalam cerita Taken, macam mana?

Tak kahwin sampai tua.

Abah saya kata, it is very wronggg to say such words. Instead kita kena cakap,
"Saya akan cuba jaga awak macam mana mak awak jaga awak."
Heh. Tell me my dad is really good at words yet he is an engineer.

Pada satu hari, abah saya tanya kat saya...
"Lelaki yang macam mana kamu nak buat jadi suami?"
Saya pun cakap la...
"Yang macam abah la."
Sebab saya rasa abah ialah lelaki terhebat dalam hidup saya. Yes, I am a daddy girl.

Lepas tu abah saya cakap, kita ni takkan jumpa lelaki yang sama macam ayah kita. Never. Entah la kenapa, was it a proven hypothesis or not... I don't know. But I believe it, sampai sekarang. I have never meet anyone like my dad.

Abah saya memang suka main reversed psychology la.